Dewasa adalah hari yang dianggap baik, sedangkan Tan Dewasa atau Dewasa Hala adalah hari yang dianggap kurang baik dalam hubungannya dengan pekerjaan, upcara Yadnya atau hal-hal lain yang akan dilaksanakan oleh umat Hindu. Ajaran Dewasa ini bersumber dari Sadangga Weda (Enam Cabang Weda), dimana salah satunya disebut Jyotisha yang berarti ilmu perbintangan (Astronomi). Dari Jyotisha ini berkembang menjadi ilmu Wariga, Dewasa, Wawaran (susunan hari). Dewasa merupakan kata dasar dari Pedewasan yang berarti Hari yang dianggap baik.
Umat Hindu sudah seharusnya tetap mempertahankan keyakinan ini, Padewasan sebaiknya jangan dianggap remeh. Banyak kehidupan kita yang tidak sesuai dengan harapan disebabkan oleh lunturnya keyakinan kita tentang Dewasa dan Tan Dewasa. Semua keyakinan kita sebagai umat Hindu bersumber dari kitab Suci Weda, bukan semata-mata budaya Bali. Lihat Kalender Penting Umat Hindu ditahun 2014.
Berikut Hala-Hayu Dewasa dan Tan Dewasa :
Dewasa Paguntingan (potong rambut) mengikuti Sapta Wara :
- Minggu (Redite) : Hala
- Senin (Soma) : Hayu, phahalanya panjang umur
- Selasa (Anggara) : Hala, Badan panas (Brahma)
- Rabo (Budha) : Hayu, banyak orang kasih sayang
- Kamis (Waraspati) : Hala, Wibawa atau kekuatan menurun, musuh bertambag
- Jumat (Sukra) : Hala, Tiada kawan baik, disebut musuh
- Sabtu (Caniscara) : Hala, Umur pendek atau lebih cepat meninggal
Amretamasa
Dewaning Dewasa, karya hayu, membangun, segala yang dikerjakan baik sekali, perhitungan menurut Casih dan pananggal (Pananggal dan Pangelong simak pada akhir tulisan ini)
- Casih Kasa, Pananggal :10
- Casih Karo, Pananggal : 7
- Casih Ketiga, Pananggal : 9
- Casih Kapat, Panggal : 15
- Casih Kalima : Tilem
- Casih Kanem, Pananggal : 8
- Casih Kapitu, Pananggal : 13
- Casih Kawolu, Pananggal : 2
- Casih Kasanga, Pananggal : 6
- Casih Kadasa, Pananggal : 4
- Casih Desta, Pananggal : 5
- Casih Sada, Pananggal : 1
Amreta Dewa
Dewasa Hayu untuk melaksanakan Dewa Yadnya.
- Redite (Minggu), pananggal : 6
- Coma (Senin), Pananggal : 7
- Anggara (Selasa), Pananggal : 3
- Buda (Rebo), Pananggal : 2
- Wrespati (Kamis), Pananggal : 5
- Cukra (Jumat), Pananggal : 1
- Caniscara (Sabtu), Pananggal : 4
Catur Cuntaka
Hari-hari pertemuan Wuku Watugunung dengan Wuku Sinta, selama 14 hari yaitu mulai dari hari : Redite-Kliwon-Sinta sampai dengan Caniscara Pon Watugunung. Hari-hari tersebut dikatakan Cuntaka, tidak baik untuk dijadikan Dewasa (Padewasan).
Keempat belas hari tersebut adalah :
- Radite – Kliwon – Watugunung
- Soma – Umanis – Watugunung
- Anggara – Pahing – Watugunung
- Buda – Pon – Watugunung
- Wrespati – Wage – Watugunung
- Cukra – Kliwon – Watugunung
- Caniscara – Umanis – Watugunung
- Radite – Pahing – Sinta
- Soma – Pon – Sinta
- Anggara – Wage – Sinta
- Buda – Kliwon – Sinta
- Wrespati – Umanis – Sinta
- Cukra – Pahing – Sinta
- Caniscara – Pon – Sinta
Guntur Umah
Dewasa untuk memindahkan rumah, membangun :
- Caniscara – Pahing – Warigadean
- Cukra – Pahing – Pahang
- Wrespati – Pahing – Medangsia
- Caniscara – Umanis- Medangkungan
- Caniscara – Pon – Ugu
- Buda – Umanis – Dukut
- Wrespati – Wage – Watugunung
- Buda – Pon – Tolu
Pepedan : Untuk memulai merabas atau membabat lahan, meluku (bajak) lahan membakar lahan, berkaitan dengan pertanian.
- Cukra – Umanis – Klawu
- Anggara – Wage – Sinta
- Buda – Kliwon – Gumbreg
- Redite – Umanis – Warigadean
- Wrespati – Umanis – Dunggulan
- Cukra – Pon – Medangsia
- Buda – Umanis – Prangbakat
- Redite – Wage – Wayang
Dina Buncal Balung
Mulai Wuku Dunggulan sampai dengan Wuku Pahang atau mulai Buda Kliwon Dunggulan sampai dengan Buda Kliwon Pahang tidak baik untuk Dewasa (Tan Dewasa) pawiwahan (perkawinan).
Dewasa Pawiwahan (Perkawinan, Pernikahan)
Menurut Pananggal (peralihan dari Tilem menuju Purnama)
- Pananggal 1 : Suka – Rahayu, Baik Pahalanya
- Pananggal 2 : Niroga, Nirupadrawa. Bebas dari noda maupun mara bahaya (mala petaka)
- Pananggal 3 : Suka – Rahayu, Baik Pahalanya
- Pananggal 4 : Menemui marabahaya, aral melintang
- Pananggal 5 : Mendapat anugerah, rejeki dan anak
- Pananggal 6 : Menderita kesusahan dan banyak halangan
- Pananggal 7 : Senang, Bahagia, mendapat kekayaan (emas, perak dan lain-lain)
- Pananggal 8 : Si Istri doyan berbuat nyeleweng, negatif, Cerewet
- Pananggal 9 : Tidak baik, sakit, kena malapetaka
- Pananggal 10 : Istri berbahagia, sejahtera, anak-anaknya bijaksana dan melaksanakan pekerjaan
- Pananggal 11 : Rahayu, baik si Istri mengetahui tugas-tugas yang harus dikerjakan
- Pananggal 12 : Kesusahan, gelisah, sang Istri kena kesakitan
- Pananggal 13 : Hayu, nulus, sangat baik, si Istri mantap, rajin akan tugasnya, dekat hatinya (kasih sayang)
- Pananggal 14 : Doyan bertengkar, menyebabkan terjadinya perceraian atau perpisahan
- Pananggal 15 : Tidak melaksanakan upacara pawiwahan karena bersifat hala-hayu (buruk maupun baik)
Pada waktu Pangelong, tidak dibenarkan melaksanakan Wiwaha (perkawinan), karena hari-hari tersebut dikatakan Haladahat (sangat buruk), untuk wiwaha.
Catatan :
Pananggal dan Pangelong. Pananggal (tanggal) ialah peralihan dari Tilem (bulan mati) menuju bulan Purnama dan dihitung dari sehari setelah Tilem Pananggal 1 sampai Pananggal 15. Pananggal 15 = Purnama. Pangelong ialah peralihan dari Purnama menuju Tilem dan dihitung mulai dari sehari setelah Purnama Pangelong 1 sampai Pangelong 15. Pangelong 15 = Tilem.
Demikian beberapa contoh Dewasa Tan Dewasa, untuk itu umat Hindu senantiasa melengkapi dirinya dengan Kalender Hindu, agar dapat diketahui dengan benar Hala Hayu Dewasa, agar kehidupan kita tetap harmonis. Sumber bacaan Buku Pedoman Sederhana Pelaksanaan Agama Hindu Dalam Masa Pembangunan disusun oleh Panitya Tujuh Belas di Jakarta (RANBB)
YUK NIKMATI HIBURAN DIBAWAH INI