Gantusan, Plawa Peselan, Sarana Upacara


KWANGEN HINDU BALI

Sarana Upacara Hindu

Bijaratus

Berasal dari kata “Bija” sama dengan biji dan “Ratus” sama dengan paduan. Bijaratus adalah perpaduan dari biji-bijian yang berwarna lima macam, yaitu  Biji Jawa (putih), Biji Jagung Nasi (merah), Biji Jagung (kuning), Biji Godem (hitam) dan Biji Jali-jali (brumbun). Semua biji-bijian itu dibungkus dengan keraras. Arti dan maknanya adalah mencerminkan lima arah mata angin sebagai mana disebutkan dalam “Catur Loka Pala” yang mana putih  (Iswara di timur), merah (Brahma di Selatan), Kuning ( Mahadewa di barat), Hitam (Wisnu di utara) dan Brumbun (Siva di tengah)

Gantusan

Terbuat dari campuran beberapa jenis bumbu, garam dan ikan teri, kemudian dibungkus dengan keraras . Arti dan maknanya adalah sebagai bekal dan kehangatan untuk mencapai kehidupan yang damai dan sejahtera. Di samping itu, semua yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan dan diberikan sebagai sumber kehidupan berupa amrtha, dan merupakan suatu kewajiban umat manusia untuk mempersembahkan kembali kehadapan Tuhan tentang apa yang telah diterimanya.

Plawa Peselan

Bahannya terdiri dari lima jenis Daun Kayu yang mempunyai lima warna diantaranya ; Daun Salak, Duku, Manggis, Mangga dan Durian, digulung kecil-kecil menjadi satu ikatan memanjang mencerminkan suatu kemakmuran.

Benang Tukelan

Benang Tukelan dalam Upakara Daksina yaitu benang warna putih yang diletakkan diatas ‘tampak’ berfungsi sebagai akar dan penghubung, diletakkan melingkar.

Wakul

Berupa Babedogan, terbuat dari daun kepala hijau (tua), di  Bali disebut dengan Selepan, wujudnya bundar memanjang, sebagai perlambang kebulatan tekad dan atau pemusatan pikiran terhadap Hyang Widhi.

Rerasmen

Rerasmen yaitu Kacang dan Teri, sebagai alasnya dapat dipergunakan Tangkih / Celemik atau Ceper kacang yang ukurannya lebih kecil dari Ceper Canang.  Ataupun mempergunakan Kojong Rangkadan yaitu satu taledan berbentuk segitiga ukurannya agak besar dan di dalamnya diletakkan empat buat kojong janur masing-masing dijahit agar tidak terlepas.

Canang Nyahnyah Gringsing

Metaled antuk Ceper medaging jaja kekiping, pisang mas, nyahnyah gringsing, melakas antuk ketan injin menyahnyah mabungkus antuk tangkih don keraras, medaging porosan wadah urang lan sekar.

Canang Lengewangi

Campuran minyak kelapa ringiadeng, miyik-miyikan minyak ireng, campuran malem lan menyan, minyak putih buratwangi, campurin kelapa ring akah cendana, menyan majagawu, sranane minakadi menyan majagawu lan cendana mateges Sang Tri Purusa.

Sarana Upakara umat Hindu lainnya seperti;   Tipat Kelanan, Ajuman, Sampyan Peras, Jajan, Buah-buahan, Rerasmen, Tumpeng, Sampyan, Kulit Peras, Taledan, Canang Genten, Uang Kepeng, Kojong, Bijaratus, Gantusan, Plawa Peselan, Telur Itik, Kelapa, Base Tampelan, Benang Tukelan, Tampak, Wakul, Daksina, Canang Pengrawos, Canang Pangresikan, Canang Payas, Ceper, Porosan, Kwangen

G U E S T B O O K H E R E !!!