Akal, Ikil, Okol


Motto NKRI baru

Foto by Jpgbintaro

Ungkapan Bahasa Daerah yang telah memperkaya Bahasa Indonesia dan Bahasa Persatuan Republik Indonesia. Ungkapan-ungkapan yang semestinya tetap dipegang teguh oleh setiap insan manusia baik yang Pro maupun yang Kontra, agar tercipta kedamaian di negara republik ini.

Aja dumeh ; Jw, jangan bersikat atau berbuat mentang-mentang lalu …
Aji mumpung ;Jw, 1. penggunaan “senyampang; selagi ” sebagai senjata andalan; 2. pemanfaatan situasi dan kondisi untuk menguntungkan diri sendiri selagi memegang jabatan yang memungkinkan adanya peluang untuk hal itu.
Ajining diri dumunung aneng lathi, ajining raga ana ing busana ; Jw, kehormatan manusia ada pada turur katanya dan kehormatan fisik seseorang ada pada busana yang dikenakan.
Akal, Ikil, Okol ; Jw, niat baik, tekad baik dan perbuatan baik; untuk mencapai cita-cita kita harus berpikir, berkiat dan kuat tenaga.
Alon-alon asal (waton) kelakon; Jw, biar lambat (pelan-pelan) asalkan tujuan tercapai.
Ambeg parama arta; Jw, Sifat atau tabiat mendahulukan tugas atau urusan sesuai dengan nilai prioritasnya; mengutamakan yang berprioritas tertinggi.
Amit-amit jabang bayi; Jw, ungkapan afektif terhadap kenyataan yang tidak diharapkan dapat menimpa pada diri sendiri dan keturunannya.
Andhap asor; Jw, rendah hati
Apa tumon; Jw, ungkapan untuk menyatakan rasa heran; makna harfiahnya’ apakah Anda pernah menyaksikan ?’, ‘Apakah tidak mengherankan ?’
Asah, asih, asuh; Jw. saling mengasah (otak, ketrampilan), saling mengasihi, dan saling mengasuh (mendidik); berbagi pengetahuan dan kemampuan, saling mengingatkan dengan rasa kasih, saling mendidik.
Bablas, kebablasan; Jw, terlewat dari batas atau tujuan yang sudah ditentukan; terlanjur berjalan terus; keterlaluan.
Baureksa; Jw, 1. (yang) menjaga dan menguasai (berkuasa); 2. ki mahluk halus yang tinggal di tempat tertentu dan menjaga tempat itu.
Becik ketitik ala ketara; Jw, yang baik akan ketahuan dan yang jelek akan tampak
Bhinneka tunggal ika ; Kawi, berbeda-beda tetapi satu jua (semboyan yang melambangkan kesatuan Negara Republik Indonesia, yang diambil dari kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular abad ke-14). Makna harfiahnya ‘berbeda itu, satu itu’
Cipta phala adidaya; Kawi, penciptaan karya yang lebih baik sebagai titik awal (perintis) di bidang ilmu tertentu.
Dalihan na tolu; Bt, hubungan kekerabatan dalam keluarga Batak, yaitu hula-hula, dongan sabutuha dan boru, makna harfiahnya ‘ tungku yang tiga’
Darmatirta; Kawi, organisasi masyarakat tani di Bali yang anggota-anggotanya terdiri atas para petani dan penggarap sawah, yang merupakan penasihat dan pembantu kepada desa dalam menyelenggarakan usaha-usaha pertanian dan pengairan.
Dirgahayu; Kawi, panjang umur
Guru wiyata bhakti; Kawi, guru yang sudah mulai membaktikan diri pada pengajaran tanpa menunggu  surat keputusan pengangkatannya; guru tidak tetap; guru honorer.
Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani; Jw, (berada) di depan memberikan contoh sehingga dapat diteladani, ditengah memberikan dorongan semangat, dan mengikuti dari belakang dengan memberi kekuatan dalam usaha melaksanakan tugas.
Jer basuki mawa beya; Jw, kebahagiaan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan pengorbanan,; makna harfiahnya ‘ supaya baik (berhasil) diperlukan biaya (jerih payah)’
Kriya hasta ; Jw, pekerjaan tangan, kerajinan, hasta karya
Kula nuwun; Jw, permisi, minta izin
Lembur kuring; Sd kampung saya; kampungku
Makakawin ; Bl, membaca lontar (berisi kakawin)
Manunggaling kawula gusti; Jw, menyatunya rakyat dengan pimpinan (pemerintah); makna harfiahnya’ bersatunya hamba (manusia) dengan Tuhannya’
Marsiadap ari; Bt, saling membantu dalam menangani sesuatu pekerjaan (menggarap sawah dsb); makna harfiahnya ‘ meminjam hari dan tenaganya’
Melu angrungkebi; Jw, ikut mempertahankan dan memajukan
Mikul dhuwur mendhem jero; Jw, menjungjung tinggi kehormatan keluarga dan memuliakan/membahagiakan orang tua/keluarga; makna harfiahnya ‘ memikul (menjunjung) setinggi-tingginya dan menanam (memendam, mengubur) sedalam-dalamnya’
Milang-miling; Jw, 1. melihat-lihat kiri kanan akan mencari sesuatu; 2. ki menyeleksi; menimbang-nimbang baik-buruknya.
Mulat sarira angrasa wani; Jw, berani memawas diri; berani melakukan instrospeksi
Nagara janatama; Kawi, warga negara yang utama
Napak tilas; w, menyusuri kembali tempat-tempat yang pernah dilalui seorang pejuang ketika melakukan perlawanan; makna harfiahnya ‘ menyusuri jejak (peninggalan)’
Narawita; Jw, sawah (tanah dsb) yang merupakan milik suatu desa
Nastiti; Jw, teliti; cermat, saksama
Ngenger; Jw, mengabdi
Nguler kambang; Jw, serba lambat, makna harfiahnya ‘ seperti uler kambang’
Njlimet ; Jw, rumit
Nuwun sewu; Jw, mohon maaf, mohon permisi
Nyalindung ke gelung, Sd, perkawinan antara pria, biasanya masih agak muda dan tidak kaya, dan wanita, yang biasanya agak tua, tetapi kaya.
Pangupajiwa; Jw, mata pencaharian; penghidupan
Pareanom; Jw, 1. warna hijau muda kekuning-kuningan; 2. bendera hijau kuning
Penthalitan; Jw, 1. jungkir balik, 2, ki kurang ajar; tidak sopan (prilaku)
Pulung; Jw, bintang keberuntungan yang jatuh pada seseorang; 2. nasib baik.
Punten; Sd, permisi; sepeda
Rawe-rawe rantas malang-malang putung; Jw, segala sesuatu yang merintangi (menghambat, menghalangi, dsb) maksud dan tujuannya disingkirkan; makna harfiahnya ‘ yang berjurai (menjulur) dipotong, yang menghalangi dipatahkan’
Rumangsa melu andarbeni, wajib melu anggondheli (angrungkebi), mulat sarisa angrasa wani; Jw, merasa ikut memiliki, wajib ikut mempertahankan (bertanggungjawab) dan berani memawas diri (semboyan Pangeran Mangkunegara III)
Sabda pandhita ratu; Jw, perkataan atau ucapan seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi (pemimpin dsb) yang setelah diucapkan tidak boleh diingkari; makna harfiahnya ‘ (sebagai) sabda pendeta atau raja (yang sekali telah diucapkan harus dilaksanakan atau harus terjadi)’
Sampurasum; Sd, permisi
Saur sepuh; Sd, nasihat dari orang tua ( yang dituakan); petitih
Segendhong sepikul; Jw, pembagian harta gana-gini, apabila terjadi perceraian, istri mendapat satu bagain, sedangkan suami mendaat dua bagian, atau dalam hal warisan, anak perempuan memperoleh sepertiga bagian dan anak laki-laki memperoleh dua bagian.
Sigra tan magita; Jw, bertindak cepat, tetapi tidak terburu-buru
Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngsorake; Jw, kaya sekalipun tidak mempunyai harta, perkasa sekalipun tidak mempunyai azimat, menyerbu sekalipun tanpa pasukan, menang tanpa mengalahkan.
Tilas, petilasan; Jw, tempat bekas keraton; pertapaan, peninggalan
Tirta kamandanu , Tirta marta kamandanu; Kawi, air kehidupan; makna harfiahnya ‘ air kehidupan yang ada di kendi’
Tripita cipta karana; Kawi, hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan dan sesama manusia.
Triwikrama; Kawi, murka sekali kemudian berubah dalam wujud yang sangat menakutkan ( misalnya tokoh Kresna dalam wayang)
Tuah sakato, Mk, kesempatan untuk melaksanakan hasil musyawarah merupakan langkah yang mengandung berkah bagi masyarakat
Wawasan wiyata mandala; Kawi, wawasan dalam dunia pendidikan mengenai serangkaian kegiatan siswa, seperti organisasi kesiswaan, pelatihan kepemimpinan siswa dan pembinaan siswa, serta kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Widya iswara; Kawi, seseorang yang mengajarkan ilmu, dosen
Wirawati catur panca; Kawi, kelaskaran wanita eksponen Angkatan 45
Witing tresna jalaran saka kulina; Jw, rasa cinta tumbuh karena terbiasa (bertemu)

 

G U E S T B O O K H E R E !!!