Karna Pahlawan Kurukshetra; Cara Menentukan Tujuannya
KARNA adalah salah satu pahlawan dan pejuang besar dalam pertempuran Kurukshetra. Ambisinya seumur hidup adalah mengalahkan Arjuna dalam panahan. Karna mencari guru untuk belajar ilmu dan seni memanah serta memiliki busur dana anak panah langka yang akan menjadi senjata penghancur paling ampuh bila diisi dengan kekuatan mantra yang suci.
Karna diberitahu bahwa Resi Parashuraama adalah guru yang terbaik dan memiliki busur dan anak panah semacam itu. Karna juga tahu bahwa Resi Parashuraama tidak akan pernah berkenan menerima kstria muda ke dalam kelompok muridnya. Karna adalah musuh besar kaum ksatria. Karna tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Nafsunya untuk memiliki ilmu panahan sedemikian rupa sehingga ia siap menipu Resi Parashuraama.
Manggala, Pinandita, Pemangku
Manggala, Pinandita, Pemangku
TUGAS MANGGALA UPACARA
Sikap dan laksana manggala/pinandita atau pemangku agama Hindu pada waktu memimpin upacara.
A. PERSIAPAN
1. Memakai busana
a. Mawastra (memakai kain panjang)
Mantra : Om tas wastra mami, bhuda bhusana ya namah swaha.
b. Mekampuh (bentuk kain yang lebih kecil yang diikatkan pada pinggang diatas kain panjang)
Mantra : Om Kawacana mami Bhuda wisesa sudha nirmala ya namah swaha
c. Mapetet (memakai ikat pinggang dari kain yang menyerupai selendang)
Mantra : Om tas pragya mami bhuda sidhi ya namah swaha
Artikel Terkait Pinandita :
d. Makawaca (kain yang diikatkan di kepala sebagai penutup kepala/udeng)
Mantra : Om Hrung kawaca ya namah swaha.
2. Disiapkan sesaji dan air suci (pembersihan) ditempat memimpin upacara.
3. Disiapkan peralatan yang dihadapi oleh manggala upacara seperti :
a. Disebelah kiri sebuah tempat berisi kembang, air suci, bija dari beras, bajra/genta (kalaumempergunakan)
b. Disebelah kanan Disiapkan sebuah tempat berisi pasepan/padupaan dan sebuah tempat berisi air untuk mencuci tangan.
c. Di depan terdapat saji-sajian khusus untuk manggala upacara.
- Menaruh sesajen /banten di pelinggih.
Mantra : Om tamolah pancapacara guru paduka ya namah swaha
Om lingga purusa ya namah swaha
MANTRA PITRA PUJA
Mantra Pitra Puja
1. Asana : Om prasada sthiti sarira siva suci nirmalaya namah svaha.
2. Pranayama : Om ang namah, Om ung namah, Om mang namah.
3. Karasodhana : tangan Kanan (Om suddhamam svaha)
tangan Kiri (Om ati suddhamam svaha)
4. Pitra Puja :
Baca Artikel Terkait Mantra-Mantra :
- Mantra Siddha Sadhya Susiddha Dan Ari
- Misteri Gayatri Mantra Melalui Meditasi
- Siwa Samkalpa Mantra
- Surya Sevana Mantra
Om svargantu pitaro devah, Svargantu pitara ganam, Svargantu pitarah sarvaya, Namah svada.
“Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat tempat di surga, semoga semua atma suci mendapat tempat di surga, sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi dan hormat hamba kepada smua atma suci.”
Om moksantu pitaro devah, Moksantu pitara ganam, Moksantu pitarah sarvaya, Namah svada.
“Om Hyang Widhi semoga atmanya mencapai moksa, semoga semua atma suci mencapai moksa, sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi dan hormat hamba kepada smua atma suci.”
Om Sunyantu pitaro devah, Sunyantu pitara ganam, Sunyantu pitarah sarvaya, Namah svada.
“Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat ketenangan, semoga semua atma suci mendapat ketenangan, sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi dan hormat hamba kepada smua atma suci.”
Om Bhagyantu pitaro devah, Bhagyantu pitara ganam, Bhagyantu pitarah sarvaya, Namah svada.
“Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat kebahagiaan sejati, semoga semua atma suci dianugrahi kebahagiaan yang sejati, sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi dan hormat hamba kepada smua atma suci.”
Om Ksamantu pitaro devah, Ksamantu pitara ganam, Ksamantu pitarah sarvaya, Namah svada.
“Om Hyang Widhi semoga atmanya mendapat pengampunan, semoga semua atma suci dibebaskan segala dosanya, sembah hamba hanyalah kepada Hyang Widhi dan hormat hamba kepada smua atma suci.”
- Hening sejenak : (Mohon atma yang meninggal tersebut segera menyatu kepada Hyang Widhi dan bebas dari pahala karma buruknya).
-
Parama Santi : Om Santih Santih Santih Om.
Baca Artikel Terkait Mantra-Mantra :
- Mantra Siddha Sadhya Susiddha Dan Ari
- Misteri Gayatri Mantra Melalui Meditasi
- Siwa Samkalpa Mantra
- Surya Sevana Mantra
(ditetapkan berdasarkan surat PHDI Pusat Nomor : 0198/Parisada-P/XI/2004 tanggal 5 Nopember 2004 dan Surat Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Nomor : DJ.V/Dt.V.II/5/BA.03.1/1718/2004 tanggal 10 Nopember 2004.)
Cawa Wedana | Pitra Yadnya
Cawa Wedana merupakan bagian dari Pitra Yadnya. Cawa berarti jenazah; Wedana berarti pembersihan, penyucian, peleburan. Cawa Wedana mengandung pengertian Pembakaran jenazah (Cawa) agar kembali kepada Panca Maha Butha (lima unsur alam). Pelaksanaan Cawa Wedana meliputi pelaksanaan memandikan, pembersihan (penyucian), ngreka, ngringkes atau menggulung dan sebagainya, hampir sama dengan pelaksanaan Cawa yang akan dikuburkan, walaupun ada perbedaan yang khusus. Cawa yang dikuburkan setelah diupakarai dipendam di tanah sedangkan Cawa Wedana menguburkan di api (kremasi-pembakaran).
Pelaksanaan Cawa Wedana
Mantra Penangkeb Hyang Dewi Ratih
PENANGKEB KEPUTUSAN HYANG RATIH. Buatlah sebuah gambar Dewi Ratih yang sedang duduk di dada Dewa Kama yang terlentang di selembar kain putih, dibagian arah mata angin dari gambar tersebut, buatlah juga gambar-gambar senjata sesuai pangider-ider, lalu taruhlah sebuah batu permata mirah (ruby) di tengah gambar, selanjutnya lipat gambar itu masukan kedalam kantong kecil yang terbuat dari kain merah. Selanjutnya lakukanlah prosesi menghidupkan kekuatan Ratih dalam sarana itu, dengan mantra dan banten pangurip serta pasupati. Berikutnya masukkan sarana tadi kedalam bantal yang biasa dipakai oleh suami tidur. Selanjutnya istri yang melakukan tindakan penangkeb, malam harinya setelah si suami tidur, melakukan doa kehadapan Dewi Ratih dengan harapan agar suami tidak lagi melakukan tindakan-tindakan asusila, berharaplah kehadapan Dewi Ratih agar suami senantiasa mengikuti ajaran-ajaran Dharma. Jika dalam doa tersebut si istri memohon penangkeb, mantranya sebagai berikut : ” Pakulun Bhatari Ratih pinaka Hyang Hyangning manusa Wadhu, manusan paduka bhatara aminta kasaktian ripaduka Bhatari, mangda lalanangku kaliput dening Ni Kali Maya iringan Bhatari, wus kaliput, gawean lalanangku tenweruh maucap, ngarenge, mamanah, malaksana. Ucapku den karenge, manahku den kalaksanang. Om Sidhi Ratih Kali Maya Nama Swaha”.