Bagaimana cara kita melaksanakan Dharma ?


Bagaimana Dharma atau kewajiban spiritual diungkapkan di dalam tindakan ? Secara khusus hal ini tergantung pada waktu dan keadaan. Bagaimanapun juga, ada beberapa aturan umum yang dipakai sepanjang waktu. Dharma mengharuskan untuk menjungjung tinggi kebenaran, tanpa kekerasan dan kasih yang bersifat universal.

Dan apakah itu Dharma ?  Melakoni apa yang engkau katakan, melakukan seperti apa yang engkau ucapkan adalah harus dilaksanakan, tetaplah jaga agar aturan dan praktek tetap dalam satu jalur. Raihlah hidup yang baik, berhasratlah pada kehidupan yang beriman, hiduplah takut akan Tuhan, hiduplah untuk mencapai Tuhan, itulah yang disebut dengan Dharma.

Sabda Sathya Sai 4, halaman 339

Ketika secara sadar kita memulai sebuah kehidupan spiritual, maka kita harus mengingat dasar atau pondasi dari kehidupan spiritual itu. Dasar kebenaran itu diketahui oleh semuanya. Hal ini merupakan pelajaran yang diajarkan oleh setiap agama yang ada di dunia. Semua ajaran ini dirangkum menjadi sebuah aturan emas :” Jangan melakukan sesuatu kepada orang lain yang mana engkau tidak suka orang lain lakukan kepadamu “. Aturan ini mengajarkan kepada kita untuk memberikan perhatian kepada yang lainnya dan menghormati kualitas keTuhanan yang kita miliki. Baca Artikel terkait Swadharma.

Apakah sebenarnya yang merupakan kewajibanmu? Biarkan Aku meringkasnya untukmu. Pertama, rawatlah orang tuamu dengan kasih dan rasa hormat dan rasa terima kasih. Kedua, ucapkanlah kebenaran dan bertindaklah dengan penuh kebajikan. Ketiga, kapanpun engkau memiliki waktu luang, lantunkan nama Tuhan berulang-ulang dengan wujud-Nya di pikiranmu. Keempat, jangan terlibat dalam membicarakan keburukan orang lain atau mencoba untuk mengungkap kesalahan yang lainnya. Dan yang terakhir, jangan menyakiti yang lainnya dalam bentuk apapun juga.

Sabda Sathya Sai 4, halaman 348-349

Aturan-aturan yang terkandung dalam Dharma lebih lanjut akan dirangkum menjadi sebuah jalan setapak kebajikan. Secara umum setiap orang mengetahui apa itu benar dan apa itu salah. Jika mereka tidak bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut, maka itu berarti mereka telah menyangkal kewajiban spiritual mereka.

Dharma dapat digolongkan ke dalam kesucian, kedamaian, kebenaran dan ketabahan. Dharma juga adalah yoga, persatuan, penggabungan dan itu adalah sathya (kebenaran). Sifat yang lain dari Dharma adalah keadilan, pengendalian indria, rasa hormat, kasih, martabat, kebaikan, meditasi, simpati, tanpa kekerasan. Inilah Dharma yang bertahan dari yuga ke yuga. Dharma menuntun seseorang menuju kasih yang universal dan kesatuan.

Pancaran Dharma, halaman 21.

Sumber bacaan buku Jalan Setapak Menuju Tuhan (Pathways to God) Jonathan Roof. Penerbit Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia, Jakarta 2013. (RANBB)

G U E S T B O O K H E R E !!!